Monday, March 8, 2010

Operasi Mubarak Berlangsung Sukses

BERLIN - Presiden Mesir Husni Mubarak  dilaporkan dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi kantung empedu. Operasi itu dilakukan di di rumah sakit Hedelberg University, Jerman, akhir pekan lalu. 


Operasi terpaksa dilakukan setelah Mubarak mengeluh gangguan kantung empedu. Dia dinyatakan akan beristirahat dulu di rumah sakit hingga proses penyembuhan tuntas. Presiden yang berusia 81 tahun itu merasakan sakit di kantung empedunya ketika berada di Jerman untuk mengadakan perjamuan makan.


"Para dokter mengatakan kepada saya bahwa dia (Mubarak>> klik jika ingin mengenalnya) dalam kondisi baik-baik saja," ujar Annette Tuffs, juru bicara dari Rumah Sakit Universitas Heidelberg Jerman kepada AFP. 


Stasiun televisi di Mesir sebelumnya melaporkan bahwa Mubarak dalam kondisi stabil setelah operasi. Dokter mengungkapkan sebelumnya bahwa mereka telah puas dengan hasil operasi yang sukses. 


Mena, kantor berita Mesir, melaporkan bahwa presiden berada di ruang perawatan intensif bersama anggota keluarga dan tim medisnya. Dilaporkan sebelumnya, Mubarak menderita infeksi kronis pada kandung empedunya. 


Kesehatan Mubarak biasanya menjadi hal yang tabu dibicarakan di Mesir. Para jurnalis yang menulis laporan tentang kesehatan Mubarak bakal dijebloskan ke penjara. Pada 2004, ketika Mubarak menjalani operasi punggung yang dilakukan di Jerman. 


Ketika itu, dia menyerahkan kekuasaan sementara kepada perdana menterinya. Dan pada tahun 2003, dia jatuh ketika sedang menyampaikan pidato di parlemen yang disiarkan langsung oleh televisi. Waktu itu diketahui bahwa dia terkena flu. 


Mubarak menjadi presiden sejak 1981 atau enam periode. Dia menjadi salah seorang pemimpin dunia Arab yang paling lama berkuasa. Pada pidato 2005, Mubarak mengatakan akan tetap berada di puncak kekuasaan hingga "nafas terakhirnya". 


Sementara, menurut Samer Shehata, pakar Mesir dari Universitas Georgetown University, sejak Mubarak tidak memiliki wakil presiden, isu operasi Mubarak menjadi perhatian penting bagi sebagian penduduk Mesir. 


Menurut dia, dunia internasional pun memberikan perhatian, jika operasi tersebut tidak berlangsung sukses. "Bagaimana pun, isu kesehatan presiden Mubarak akan terkait dengan suksesi politik di Mesir, berbagai spekulasi besar, dan kekhawatiran publik," ujar Shehata. 


Kepemimpinan Mubarak yang bakal berakhir pada 2011 menjadi perbicangan hangat di Mesir bahwa dia bakal merekomendasikan putranya, Gamal, sebagai pemimpin selanjutnya. Baik Mubarak dan putranya memang belum memberikan pernyataan tegas terhadap pernyataan ini. 


"Isu suksesi menjadi salah satu isu paling hangat di Mesir saat ini. Alasannya, itu bagian dari proses demokrasi dan reformasi," papar Shehata. 


Koresponden Al Jazeera, Rawya Rageh,melaporkan bahwa baik waktu dan pengumuman suksesi menjadi hal yang sangat penting. "Tahun ini merupakan tahun pemilu di Mesir. Kita memperkirakan pemilu parlemen diikuti dengan pemilu presiden pada 2011," ujar Rageh. 


Menurut Rageh, Presiden Husni Mubarak, tidak pernah menunjuk seorang wakil presiden dan isu suksesi selalu menjadi bayang-bayang dalam kepemimpinannya. Sejumlah pihak mengungkapkan bahwa kembalinya mantan pemimpin IAEA (Badan Internasional Energi Atom) Mohamed ElBaradei ke Mesir, akan memeriahkan perpolitikan di negeri itu. 


Apalagi ada kemungkinan majunya kandidat independen sebagai calon presiden pada pemilu tahun depan. Mubarak sendiri mengatakan ElBaradei dapat maju sebagai kandidat presiden. Untuk mewujudkan ambisinya, ElBaradei mendirikan Asosiasi Nasional untuk Perubahan setelah dia kembali ke Kairo bulan lalu.
http://international.okezone.com/

0 comments:

Post a Comment