Monday, March 8, 2010

Gempa Turki, Korban Selamat Disambut Cuaca Dingin

OKCULAR - Habis jatuh tertimpa tangga. Mungkin pepatah itu lah yang tepat menggambarkan nasib ratusan warga Turki. Bagaimana tidak, setelah berjuang hidup dari gempa dahsyat berkekuatan enam skala richter, mereka dihadapkan masalah baru yang pada cuaca yang tidak tidak bersahabat. Turki diselimuti cuaca dingin.


Mereka harus berkumpul di tenda-tenda penampungan dan api unggun untuk menghangatkan diri mereka. Warga masih menunggu bantuan guna menghadapi cuaca dingin mengingat rumah mereka hancur akibat gempa. Hancurnya rumah dari warga di Desa Okcular tersebut, menyebabkan mereka menghadapi udara dingin tanpa perlindungan yang cukup.


Udara yang lembab disertai debu dari rumah dan kandang hewan yang rata dengan tanah, semakin mempersulit keadaan warga di desa tersebut.


Gempa kuat ini sendiri menyebabkan 57 warga dari lima desa di Provinsi Elazig tewas, sedangkan 37 orang lainnya dikabarkan menderita luka-luka akibat gempa. 


Pihak Bulan Sabit Turki telah mendirikan tenda untuk menampung warga yang selamat dari bencana gempa. Sementara lembaran plastik digunakan oleh warga untuk melindungi mereka dari udara dingin. Pemerintah Turki sendiri sudah mengirimkan helikopter ambulans, rumah rakitan dan dapur umum ke lokasi gempa. Demikian diberitakan Associated Press, Selasa (9/3/2010).


Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan>> klik jika ingin lebih mengenalnya menyalahkan rumah warga yang materialnya berasal dari lumpur menyebabkan banyaknya korban yang tewas. Pihak Badan Perumahan Turki berencana membangun kembali perumahan warga dengan rumah tahan gempa, di lokasi yang hancur lebur tersebut.


Gempa yang berpusat di Desa Basyurt ini juga mengguncang Provinsi Tunceli, Bingol dan Diyarbakir yang menyebabkan warga panik dan berhamburan ke luar rumah tanpa tujuan. Sekolah-sekolah di sekitar lokasi gempa bahkan terpaksa ditutup selama dua hari, setelah adanya laporan retaknya dinding sekolah di Provinsi Tunceli.


Guncangan gempa memang biasa terjadi di Turki, pada 1999 dua gempa dahsyat mengguncang wilayah Baratlaut Turki yang menewaskan 18 ribu warga. Sementara gempa 6,4 skala richter pada 2003 yang melanda Bingol, menyebabkan 177 orang tewas.


Gempa Turki kali terjadi setelah dua gempa dashyat melanda di Haiti dan Cile. Namun menurut, seorang ahli gempa Belanda Bernard Doft, gempa Turki tidak ada hubungannya dengan yang terjadi di Haiti dan Cile. Jauhnya jarak antara dua gempa tersebut dengan yang terjadi di Turki, dianggap tidak berkaitan.
http://international.okezone.com/

0 comments:

Post a Comment