Monday, June 7, 2010

Kabar Terbaru Palestina Juni 2010.. Indonesia Bantu Merdekakan Palestina

Pemerintah Indonesia berkomitmen akan melanjutkan perjuangan untuk mewujudkan negara Palestina merdeka dan berdaulat sebagaimana yang dicita-citakan rakyat Palestina. Komitmen itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Al Mehdawi saat menerima lima orang WNI yang menjadi relawan kemanusiaan Gaza.
"Pemerintah akan terus melanjutkan perjuangan diplomatik untuk menjamin berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," kata Dino Juru Bicara Presiden Dino Patti Djalal yang turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut.

Duta Besar Fariz Al Mehdawi menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan rakyat dan pemerintah Indonesia baik dalam bentuk pembangunan kapasitas, bantuan keuangan ataupun diplomasi. Ia mengatakan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam mendukung berdirinya Palestina yang merdeka merupakan inspirasi bagi negaranya. Ia mengatakan dukungan dari para sahabat membuat Palestina lebih kuat dan merasa tidak sendirian dalam memperjuangkan kemerdekaannya. Ia juga mengatakan Presiden Palestina menyampaikan apresiasi yang besar kepada 12 relawan Indonesia yang tergabung dalam misi kemanusiaan freedom flotilla. Mehdawi juga mengatakan bahwa 12 relawan itu bersama seluruh relawan yang berada di kapal Mavi Marmara dianugerahi kewarganegaraan Palestina. Saat ditanya mengenai rencana organisasi kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirimkan sejumlah relawan menuju Gaza, Palestina, menumpang kapal Bulan Sabit Merah Iran yang rencananya dikawal tentara Iran, Mehdawi mengatakan cepat atau lambat blokade Israel atas Gaza akan berhenti.

Ia menyebutkan Israel tidak dapat terus memaksakan blokade ilegalnya atas Gaza, karena lambat laun masyarakat internasional yang peduli akan terus mencoba menembus blokade itu. Lima relawan yang hadir diterima Presiden adalah Ferry Nur, Muhendri Muchtar Kalus, Okvianto Baharuddin, M. Jasin dan Hadrjito Warno.
Dalam kesempatan ini Presiden juga didampingi Menko Polkam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, dan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih. Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu Presiden menyampaikan bahwa tindakan para relawan kemanusiaan ini adalah misi yang mulia, meski harus menerima berbagai peristiwa yang panjang dan sulit dilupakan.

Kelima relawan itu adalah bagian dari 12 WNI yang turut dalam misi kemanusiaan "freedom flotilla" ke Gaza Mei lalu. Rombongan pembawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza itu disergap oleh militer Israel di laut internasional.

Insiden itu mengakibatkan sedikitnya sembilan relawan meninggal dunia dan menuai kecaman keras dunia internasional untuk aksi berdarah yang dilakukan Israel pada warga sipil.

By: http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/news/2010/06/08/19920/Indonesia-Berkomitmen-Wujudkan-Palestina-Merdeka

Tentara Israel dinilai telah memutar balikan fakta jika mengatakan para relawan menyerang lebih dulu. Sebab saat kejadian, para relawan di Kapal Mavi Marmara sedang menunaikan salat subuh. "Salat sedang memasuki rakaat kedua," kata Wakil Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (Kispa) Muhendri Muchtar.

Dalam dialog di Liputan 6 Pagi, Selasa (8/6), Muhendri mengatakan, serangan yang dilakukan tantara Zionis itu tanpa adanya warning atau peringatan sama sekali. "Tiba-tiba kami diserang oleh tentara Israel secara brutal," katanya. Para relawan tak tinggal diam. Dengan peralatan seadanya mereka berusaha mengusir para Zionis pergi.

"Kami mengusir tentara Israel karena ini kapal kami," kata Muhendri. Namun bukannya pergi tentara Israel menembakan relawan. Kapal ditumpangi oleh relawan berbagai agama, etnis, budaya, dan negara. Bahkan, kata Muhendri, dalam kapal juga terdapat seorang Yahudi, uskup agung dari Israel, dan juga anggota Parlemen Negara Zinois.

Lebih jaug Muhendri mengatakan, serangan Israel ke kapal Mavi Marmara merupakan tindakan yang tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun. "Israel seperti tak mempunyai hati. Mereka menyerang orang-orang yang akan melakukan misi kemanusiaan," kata Muhendri. Ia juga tak habis pikir masih ada negara seperti Israel di abad modern.

Muhendri mengimbau semua negara untuk membantu Gaza yang diblokade oleh Israel sejak empat tahun silam. Sebab, penjajahan bertentangan dengan deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa. Muhendri juga berharap Indonesia menjadi negara pelopor dalam menghapuskan penjajahan di muka bumi karena bertentangan dengan Pembukaan UUD 45.

By: http://berita.liputan6.com/sosbud/201006/280616/Wakil.Kispa.Israel.Tak.Punya.Hati

0 comments:

Post a Comment