Wednesday, June 23, 2010

Abdullah Sunata Penyandang Dana Bagi Terorisme Indonesia Ditangkap

Abdullah Sunata yang dibekuk di Klaten, Jawa Tengah,  dikenal jago urusan persenjataan dan dana bagi terorisme. Dengan tertangkapnya Abdullah Sunata maka gerakan terorisme diprediksi sudah mandul. "Saya bisa katakan 70 persen teroris sudah mandul," kata pengamat terorisme Mardigu WP. Mardigu mengatakan, Abdullah Sunata memiliki peran penting sebagai penyandang dana gerakan teroris. Ia juga jago urusan logistik yakni persenjataan.

"Jadi demi menegakkan HAM memotong jalur logistik benar. Kalau tidak ada logistik, nggak mungkin mereka ngebom. Dengan digembosi dana dan senjata maka teroris tidak ada aksesnya dan mandul," papar Mardigu.


Menurut Mardigu, gerakan Abdullah Sunata berbeda dengan Noordin M Top Cs. Abdullah Sunata menggabungkan banyak lini seperti Afghanistan, Mindanao, Aceh, DI dan lain-lain dengan membangun rois dan ideologi baru di penjara. "Jika yang tertangkap semua residivis artinya, Kementerian Hukum dan  HAM tidak berperan apa-apa. Mereka seharusnya mendatangkan Depag untuk diberi pencerahan, diberi ketrampilan, dan sebagainya," kata Mardigu. Mardigu menegaskan sebanyak 400 orang terdata yang masih buron patut diwaspadai. "Tetapi peran mereka kecil misalnya hanya sekadar menyediakan tempat tinggal, ikut latihan lalu tidak ketemu lagi. Namun, ini tetap harus diwaspadai," ujar Mardigu.


Klaten - Rabu (23/6) di Jateng, Tim Antiteror Mabes Polri menangkap 3 terduga teroris, termasuk buron Abdullah Sunata dan Sogir, pemain lama sekaligus bekas napi terorisme, serta menembak mati seorang lainnya. “Ya, saya membenarkan ada penggerebekan terorisme lagi. Polisi masih mengembangkan kemungkinan pelaku yang lain,” kata Kadiv Humas Polri Injen Edward Aritonang kemarin. Selain Sunata dan Sogir, polisi menangkap juga Agus Mahmudi dan Yuli Karsono. Yuli tewas tertembak dalam penyergapan karena melawan dengan menembak polisi, yakni Brigadir Satu Sbd. Namun, tembakan itu tak melukai Sbd karena ia mengenakan rompi antipeluru. Sunata kembali jadi buron sejak terbongkarnya kamp pelatihan militer di Jantho, NAD, Februari lalu. Sunata berperan besar dalam mendirikan kamp itu. Sementara Sogir adalah mantan napi terorisme, rekan Mohammad Rois, terpidana mati bom Kedubes Australia 2004.

0 comments:

Post a Comment