Tuesday, May 4, 2010

Ujian Nasional 2010

Ujian Nasional 2010 untuk tingkat SMA/MA dan SMP/MTs dijadwalkan bulan Maret 2010. Pelaksanaan ujian nasional ini lebih cepat daripada ujian nasional tahun sebelumnya yang dilaksanakan April 2009.

Jadwal ujian nasional (UN) ini tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 75 Tahun 2009 tentang UN SMP/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, SMA/Madrasah Aliyah (MA), SMA Luar Biasa (LB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Ajaran 2009/2010. Permendiknas itu ditetapkan di Jakarta, 13 Oktober 2009, oleh Mendiknas Bambang Sudibyo.
Pelaksanaan UN utama untuk siswa SMA, MA, SMA LB, dan SMK dilaksanakan minggu ketiga Maret 2010. Adapun untuk siswa SMP, MTs, dan SMP LB, ujian nasional diselenggarakan pada minggu keempat Maret 2010. UN susulan dilaksanakan seminggu setelah UN utama. Adapun ujian praktik kejuruan untuk siswa SMK dilaksanakan sebelum UN utama.

Sekretaris Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Edy Tri Baskoro mengatakan bahwa penyelenggaraan UN dipercepat karena akan ada dua kali ujian, yakni ujian utama dan ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus.

”Kami ingin memberikan kesempatan kedua kepada anak didik supaya lebih adil. Kalau nilai UN pertama belum memenuhi standar kelulusan karena mungkin ketika ujian kondisinya sedang kurang sehat, dia akan bisa mengulang pada saat ujian ulangan. Intinya kami ingin penyelenggaraan ujian nasional lebih baik,” kata Baskoro.

Percepatan ini pun, lanjut Baskoro, tidak mengganggu materi pelajaran karena biasanya pelajaran telah selesai diberikan kepada siswa sekitar Februari.

Standar Kelulusan Minimal 5,5

Dalam Permendiknas No 75/2009 disebutkan pula peserta UN dinyatakan lulus apabila memiliki rata-rata nilai minimal 5,5 untuk semua mata pelajaran yang diujikan. Khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN.
Mata pelajaran yang diujikan untuk siswa SMA/MA program IPA adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi. Adapun siswa SMA/MA program IPS akan mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.

Untuk siswa SMA/MA program bahasa, mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, bahasa asing lain yang dipelajari, Sejarah Budaya/Antropologi, dan Sastra Indonesia.

Adapun mata pelajaran siswa SMK meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Teori Kejuruan. Pelajaran yang diujikan untuk siswa SMA LB lebih sedikit, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

UN 2010 Pasti Digelar (Mendiknas)
MendiknasMenteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Moh Nuh, mengatakan pemerintah pasti akan menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) 2010. Penegasan itu disampaikan untuk menjawab keraguan paca putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) terkait UN.

“Saya sudah rapatkan kepala-kepala dinas pendidikan, yang intinya kami ingin tekankan bahwa UN tetap dilaksanakan. Ini penting agar masyarakat tidak masuk dalam ketidakpastian,” kata Nuh saat melakukan kunjungan kerja ke SMKN I dan Yayasan Pendidikan Khadijah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (7/12).

Nuh mengatakan, UN pasti digelar pada Maret nanti karena dalam putusan kasasi MA tidak ada larangan menggelar UN. “Dalam amar putusannya, MA hanya memerintahkan melakukan perbaikan, dan itu semua (perintah MA –red) sedang kami laksanakan,” katanya.

Dalam amar putusannya, MA antara lain memerintahkan agar pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan; meningkatkan kualitas guru; mengatasi dampak psikologis negatif terhadap anak didik atas pelaksanaan UN; serta mengatasi berbagai kecurangan.

Ditanya tentang upaya hukum peninjauan kembali (PK) atas putusan kasasi MA, Nuh mengatakan, “Tidak relevan lagi, karena yang penting amar putusan sudah terlaksana.”

Menurut Nuh, yang menentukan terlaksana tidaknya perintah MA adalah pemerintah. “Bukan pengadilan,” katanya.

Meski demikian, Nuh meminta jajarannya hingga di sekolah-sekolah agar benar-benar mengatasi masalah kecurangan. “Para kepala dinas, tolong hindari betul masalah kecurangan. Kita harus menggelar UN yang lebih baik,” katanya.

Saat ini, tutur Nuh, pemerintah telah melakukan sejumlah persiapan terkait UN. Antara lain pembuatan soal, koordinasi dengan perguruan tinggi, sistem evaluasi, dan lain-lain.

Dalam soal evaluasi, kata Nuh, kelak akan dicek berapa banyak ketidaklulusan dan di mana saja. kemudian, “Pada mata pelajaran apa dan apa penyebabnya, sehingga lebih spesifik untuk ditangani,” kata Nuh. Republika NR

Kisi – kisi Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2009/2010

Peraturan Mendiknas Nomor 74 Tahun 2009
Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Luar Biasa (SD/MI/SDLB) Tahun Pelajaran 2009/2010

Peraturan Mendiknas Nomor 75 Tahun 2009
Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tahun Pelajaran 2009/2010

Penjelasan Lengkap Kisi-kisi UN 2010 setebal 53 halaman ( Tidak / belum dipublish oleh situs Depdiknas).

Peraturan Mendiknas Nomor 76 Tahun 2009

Ujian Nasional Program Paket C Kejuruan Tahun 2009

Peraturan Mendiknas Nomor 77 Tahun 2009
Ujian Nasional Program Paket A, Program Paket B, Program Paket C, dan Program Paket C Kejuruan Tahun 2010

Tips Sukses Ujian Nasional (UN)

Hadapilah UN dengan tenang dan proporsional
Hadapilah ujian ini dengan sikap yang tenang dan proporsional bahwa ujian sebagai sesuatu yang harus dihadapi, dilalui. Sikap tenang akan memungkinkan kita menyusun rencana menentukan strategi dan menjalaninya dengan senang.
Bersikaplah proaktif
Proaktif adalah suatu sikap yang beranggapan bahwa kita sendirilah yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam hidup ini, termasuk dalam menghadapi UN. Yakinlah bahwa kerja keras dan usaha keras yang kita lakukan akan membuahkan hasil. Dalam menyikapi standar minimal yang telah ditentukan, justru yang terbaik adalah kita sendiri membuat patokan standar nilai minimal. Misalnya, menargetkan 7,01 , 8,01 atau 9,01 sehingga yang muncul adalah tantangan bukan beban.
Buatlah rencana
Menghadapi ujian dapat diibaratkan sebagai perjalanan menuju sukses. Sebagaimana perjalanan sukses, sudah sepatutnya kita membuat perencanaan. Dari sekian banyak bahan pelajaran yang harus dipelajari dipilah-pilah antara bahan UN dari pusat dengan bahan ujian dari sekolah. Antara bahan kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga, pelajaran hitungan dan hafalan, sehingga dapat dipelajari dengan teratur dan sistematis. Model belajar semacam itu dapat meringankan dan lebih mengefektifkan cara kerja otak. Salah satu hukum otak yaitu dapat bekerja maksimal dengan cara teratur dan sistematis.
Perbanyaklah baca dan latihan soal
Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh lembaga bimbingan belajar adalah para siswa banyak berlatih memecahkan soal-soal dengan cepat. Kita dihadapkan pada soal-soal yang harus dijawab dan dipecahkan dengan tepat. Dengan sering kita berlatih maka kita terbiasa dan terlatih, sehingga tidak cemas atau grogi dalam menghadapi soal (ujian).
Belajar kelompok
Belajar kelompok merupakan salah satu cara yang dapat dipakai para siswa untuk berbagi dengan teman yang lain dalam memecahkan soal dan saling menguatkan motivasi belajar dan prestasi. Para siswa daripada banyak bermain dan membuang-buang waktu dengan percuma, manfaatkanlah dengan cara belajar berkelompok dengan teman di sekolah atau di sekitar tempat tinggal kita.
Efektifkan belajar di sekolah
Masih terdapat siswa yang datang ke sekolah dan hadir di kelas dengan alakadarnya atau sekadar hadir, tidak mengoptimalisasikan semua potensi dirinya untuk meraih hasil terbaik dalam daya serap materi maupun prestasinya. Padahal jika dimaksimalkan, niscaya hasilnya akan lebih bagus kalaupun tidak ditambah dengan les-les yang lain di luar jam sekolah. Pada umumnya, para siswa kurang menggunakan kemampuan nalarnya dalam belajar, baru sebatas menghafal. Siswa juga masih kurang untuk bertanya, berdialog bahkan berdebat dengan gurunya. Padahal kemampuan bertanya salah satu upaya untuk memperkuat pemahamaman atau pengertian dan keterampilan belajar.
Mohon doa restu dari orang tua
Yakinlah bahwa jika kita lulus maka orang tua kita akan senang dan bangga. Jadikanlah perjuangan menghadapi UN 2010 sebagai ajang untuk mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua kita tercinta. Mohon doa restulah pada orang tua agar kita diberi kemudahan dan kelancaran. Kedua orang tua kita akan dengan senang mendoakan putra-putrinya yang sedang berjuang menghadapi UN.
Lakukan sholat malam
Adalah sombong yang beranggapan bahwa keberhasilan kita semata-mata usaha dan kerja keras kita sendiri tanpa keikutsertaan Allah SWT. Untuk itu dengan segala kerendahan diri dan hati di hadapan-Nya, kita bersujud yang lama di setiap rakaat terakhir dari sholat malam, kita panjatkan doa agar diberi kesehatan, kemudahan dalam mengerjakan soal-soal UN nanti, dan kelulusan. Allah Mahatahu dan tentu akan mendengarkan dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.

SUMBER: http://ujiannasional.org



 TEMPO Interaktif, Semarang - Meski pelaksanaan ujian nasional di tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah pertama (SMP) tahun ini telah usai, gerakan yang mengecam kebijakan pemerintah tersebut masih tetap ada. Belasan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Semarang, Selasa (4/5), berunjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah meminta agar ujian nasional ditinjau-ulang.

"Ujian nasional justru tidak menghasilkan ruh pendidikan untuk mencerdaskan anak bangsa," kata koordinator aksi, Ahmad Jamiul, dalam orasinya. Bentuk unjuk rasa kali ini hanya berorasi secara bergantian dan sebagian membawa sejumlah poster dan bendera HMI. Poster tersebut di antaranya bertuliskan: "Orang Susah Tidak Usah Sekolah", "Maksimalkan Anggaran 20%", "Jangan Jadikan Siswa Sebagai Kelinci Percobaan", "Wujudkan Pendidikan Murah Berkualitas Sebagai Amanah Konstitusi", dan "Segera Tetapkan Sistem Pengganti BHP".

Para pengunjuk rasa menilai pelaksanaan ujian nasional tidak bisa dijadikan sebagai tolok ukur kelulusan siswa. Sebab, sarana dan prasarana masing-masing sekolah berbeda-beda.
Selain itu, potensi dan karakter para siswa juga berbeda sehingga tidak bisa diukur dengan satu cara melalui ujian nasional.


Pelaksanaan ujian nasional hingga kini juga masih diwarnai dengan berbagai kecurangan dan ketidakjujuran yang dilakukan para guru maupun para siswa. Akibatnya, ujian nasional tidak mengajari kejujuran tapi sebaliknya malah mengajari para generasi bangsa menjadi tidak jujur.

Sebelumnya para mahasiswa hanya berorasi di pintu pagar gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan penjagaan ketat. Namun setelah bernegoisasi akhirnya para pengunjuk rasa diperbolehkan masuk ke gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Para mahasiswa kemudian berorasi sambil membakar sejumlah atribut yang dipegangnya.

Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah Mahmud Mahfudz mendukung aspirasi para mahasiswa. "Penghapusan ujian nasional itu memang tuntutan rakyat. Pemerintah perlu merealisasikan," kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini.

Ujian Nasional 2010

Mendiknas M. Nuh menegaskan bahwa Departemen Pendidikan Nasional menetapkan 4 (empat) syarat kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Keempat syarat tersebut adalah :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
2. Memperoleh nilai baik untuk kelompok mata pelajaran akhlak mulia yang diselenggarakan oleh sekolah,
3. Lulus Ujian Sekolah (US) dan
4. Lulus Ujian Nasional (UN).

Mengenai Ujian Nasional (UN), terang Mendiknas, para peserta harus memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diajukan dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya.

“Khusus untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), nilai ujian praktek kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung nilai rata-rata UN,” jelas Mendiknas di sela rapat dengar pendapat dengan Komisi X DPR RI, Senin (11/1).

Sementara itu, mengenai masalah jadwal Ujian Nasional (UN) yang dimajukan dua pekan dari jadwal yang telah ditetapkan sebelumnya, Mendiknas menerangkan bahwa hal tersebut disebabkan adanya kebijakan Ujian Nasional (UN) ulangan.

“Kebijakan UN Ulangan tersebut, tentunya untuk memberi kesempatan bagi para peserta ujian yang memperoleh nilai di bawah syarat ketentuan kelulusan UN. Sehingga, peserta didik yang lulus ujian ulangan dapat mengikuti seleksi masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” paparnya.

Sekadar informasi, jadwal Ujian Nasional (UN) yang telah ditetapkan Depdiknas, yakni untuk waktu ujian utama SMA/MA pada tanggal 22 s.d. 26 Maret 2010 dan waktu ujian utama SMP/Mts mulai 29 Maret s.d. 1 April 2010. Sedangkan untuk jadwal ujian ulangan SMA/MA mulai 10 s.d. 14 Mei 2010 dan ujian ulangan SMP/Mts mulai 17 s.d. 20 Mei 2010.

0 comments:

Post a Comment