Tuesday, May 18, 2010

Tentara Thailand Menggunakan Senjata Automatis Untuk Usir kelompok 'Kaos Merah'

Sebelumnya udah tau belum kalo Miss USA 2010 tuh penari bugil lihat aja !
Tentara Thailand, Rabu ini, mulai menembaki ‘benteng pertahanan’ pemrotes antipemerintahan di pusat kota Bangkok. Kendaraan bersenjata menabraki barikade ban dan bambu pelindung pemrotes. AP melaporkan, tampaknya aksi ini akan jadi penggerebekan klimaks setelah sepekan pertentangan berdarah. Reporter Associated Press melihat tentara menggunakan senjata automatis dari jembatan yang melintangi tempat pemrotes. Kelompok tentara juga menembak dari jalur kereta yang melintasi perkemahan sementara tersebut. Belum ada kabar tentang korban jiwa. “Ini adalah Hari-H,” kata seorang tentara saat ditanyai, apakah ini adalah keputusan terakhir untuk mendorong kaus merah keluar dari zona protes.

http://www.bbc.co.uk/worldservice/assets/images/2010/04/20/100420121237_thailand_226x170_nocredit.jpg   

 http://www.dw-world.de/image/0,,4172678_1,00.jpg
Asap hitam tebal dari gunungan ban yang dibakar menggelapkan langit, menyelisip di antara gedung-gedung tinggi metropolis Asia berpenduduk 10 juta jiwa. Sejauh ini, tercatat korban jiwa sudah mencapai 39 orang. Kelompok demonstran itu masuk ke Bangkok pada pertengahan Maret untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Abhisisit Vejjajiva, pembubaran parlemen, dan penyegeraan pemilihan umum.

Para demonstran ini membangun semacam permukiman sementara di pusat kota Bangkok, distrik Rajprasong, pada April. Barikade ban dan bambu runcing mengelilingi pusat komando kaus merah tersebut. “Ini adalah dorongan terakhir. Sepertinya pemerintah benar-benar ingin mengakhirinya sekarang,” kata Senator Lertrat Rattanawanit, yang sudah mencoba memediasi antara dua pihak. “Mereka sudah menunjukkan jalannya, memberi tenggat waktu pada orang-orang untuk mulai bergerak. Sayangnya, (mereka) tidak bisa menghindari menggunakan kekuatan.




Sebanyak 47 negara merilis peringatan-bepergian (travel advisory) bagi warganya yang ingin berkunjung ke Bangkok, Thailand. Peringatan itu diberlakukan menyusul situasi keamanan kota Bangkok yang memburuk dalam beberapa hari terakhir.

Israel, Italia, Denmark, dan Belanda adalah yang paling akhir mengeluarkan travel advisory. Sedangkan Saudi Arabia, Spanyol, Hong Kong, Uni Emirat Arab, China, Vietnam, Taiwan, dan Jerman telah mengeluarkannya pekan lalu. Sejumlah negara bahkan sudah menerbitkannya sekitar sebulan lalu saat kerusuhan pertama pecah.

Seperti dikutip dari laman Bangkok Post, Selasa, 18 Mei 2010, imbauan untuk tak mengunjungi Bangkok ini langsung memukul industri pariwisata setempat. Catatan kedatangan turis di bandara internasional Suvarvabhumi pada Senin, 17 Mei 2010, hanya 10 ribu orang. Ini merosot 70 persen dibandingkan kondisi normal yang rata-rata mencapai 27-30 ribu orang per hari.

Deputi Gubernur Pariwisata Thailand, Prakit Piriyakiat, mengatakan meski kedatangan wisatawan menurun tajam, pusat informasi tetap beroperasi selama 24 jam untuk melaporkan kondisi keamanan pusat perdagangan, agen travel, dan perkantoran. Pusat informasi juga menyediakan jasa bagi wisatawan yang terjebak dan ingin bergeser ke area wisata lainnya seperti Phuket dan Krabi.

Beberapa bulan terakhir terjadi rangkaian demonstrasi besar yang dilakukan kelompok antipemerintah yang tergabung dalam kelompok 'Kaos Merah'. Mereka terus mendesak Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, agar segera menggelar pemilu ulang. Beberapa kali aksi diwarnai bentrokan dengan militer. Lima hari terakhir kondisi memanas, mengakibatkan 35 korban tewas dan 252 lainnya terluka.

0 comments:

Post a Comment