Friday, February 3, 2012

Mengintip Kontes Ratu Kecantikan Arab Saudi

Walah unik nih, pemilihan putri di arab saudi lain dari yang lain, biasanya kalo pemilihan putri dari sebuah negara kan di lihat kecantikannya, keseksiannya, kepintarannya. (SOK TAU ne hehe).. kalo di arab beda yang dinilai yaitu ahklaknya subhanallah.. berikut infonya, maaf kalo agak telat.. 

Seolah tak mau tertinggal dengan negara-negara lain, Arab Saudi ikut menggelar pemilihan ratu kecantikan di negaranya. Tapi ajang pemilihan ratu kecantikan di Saudi, tentu saja berbeda dengan ajang pemilihan ratu kecantikan di banyak negara.


Di Saudi, sebutannya bukan kontes ratu kecantikan, tapi kontes “Ratu Berakhlak Cantik”. Kontes ini digelar di kota Safwa dan bebas dari hiruk pikuk liputan media, karena Saudi masih memberlakukan aturan ketat soal pemisahaan antara kaum lelaki dan perempuan. Di kontes ini, juga tidak ada kompetisia untuk pakaian renang maupun gaun malam.

Penyelenggara kontes “Ratu Berakhlak Cantik”, Khadra Al-Mubarak mengatakan, tidak seperti kontes kecantikan di negara lain yang lebih menekankan pada kecantikan fisik, kontes ratu di Saudi lebih ditekankan pada “inner beauty” peserta sesuai dengan standar nilai-nilai konservatif yang berlaku di Arab Saudi.

“Jadi yang menjadi pemenang sesungguhnya dalam kompetisi ini adalah masyarakat sendiri karena para pemenangnya mewakili budaya dari masyarakat itu sendiri,” lata Mubarak pada surat kabar Al-Watan.

Peserta yang terpilih jadi “Ratu Berakhlak Cantik” adalah Aya Ali Al-Mulla yang masih berusia 18 tahun. Ia berhasil mengalahkan 274 saingannya dalam kontes tersebut. Aya, dengan mengenakan pakaian khas perempuan Arab ‘abaya’ memiliki prestasi yang baik di sekolah dan bercita-cita ingin sekolah kedokteran.

Laporan media Saudi menyebutkan, sebagai pemenang Aya mendapatkan hadiah uang lebih dari 5000 riyal atau sekitar 1.333 dollar, sebuah kalung mutiara, jam tangan dan kalung berlian dan tiket perjalanan ke Malaysia. Sebelum diseleksi, menurut Al-Watan, para peserta harus menjalani masa-masa pengujian selama tiga bulan, mulai dari test kepribadian, psikologi, pengetahuan sosial dan budaya serta observasi bagaimana sikap mereka di tengah keluarga masing-masing. 

Coba kalo negara kita, weh-weh beda banget padahalkan sama-sama negara islam yang besar yah, tapi kok ??


0 comments:

Post a Comment